This is default featured slide 1 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc.

This is default featured slide 2 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc.

This is default featured slide 3 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc.

Apa itu FESPER?

FESPER (Festival Pendidikan Rumah) adalah acara tahunan keluarga praktisi pendidikan rumah (homeschooling) dari berbagai penjuru Indonesia. Acara ini berisi kegiatan silaturahmi dan kegiatan bersama anak-anak. #FESPER2015 akan diadakan pada 11-13 Agustus 2015 bertempat di Cibodas Golf Park, Puncak, Jawa Barat berupa perkemahan/camping minim sampah serta berkegiatan antar-sesama keluarga homeschooling dan komunitas-komunitas kegiatan. Tema #FESPER2015 adalah "Harmoni dalam Keberagaman". Pendaftaran #FESPER2015 akan dilakukan pada hari Jumat, 29 Mei 2015, mulai pukul 09.00. Catat tanggalnya! Karena kapasitas tempat terbatas, berlaku prinsip first-register, first-served, siapa yang mendaftar lebih awal, dia yang dilayani lebih dahulu. Jangan lewatkan kesempatan untuk berkegiatan bersama keluarga praktisi homeschooling Indonesia!

Fesper 1

Fesper 2

Fesper 3

Contributors

Ada apa aja di FESPER?

Cara Mendaftar

Tuesday, July 28, 2015

Acara











Friday, July 24, 2015

Bikin Video Kolaborasi FESPER yuk!

Salah satu yang seru dalam Festival Pendidikan Rumah (FESPER) #FESPER2015 yang akan diselenggarakan di Cibodas tanggal 11-13 Agustus 2015 adalah lagu tema alias theme song atau Original Sound Track (OST) FESPER yang dibuat oleh mbak Lia (Maria Lia) & mas Aji (Setiaji Wijaya). Musiknya riang dan cathcy, mudah dinyanyikan oleh anak-anak.

FESPER2015

Di rumah, anak-anak mulai Yanti (3 tahun) sampai Yudhis & Tata selalu ikut bersenandung setiap kali lagu FESPER diperdengarkan. Ini lagunya:

***

Kolaborasi Video FESPER 2015

Untuk meramaikan FESPER, kayaknya seru kalau kita bisa bikin video kolaborasi menyanyikan lagu FESPER 2015. Kurang lebih hasilnya adalah seperti video di bawah ini:

 
***

Cara Membuat Rekaman Webcam

Untuk bisa membuat video kolaborasi lagu FESPER, kita memerlukan banyak rekaman video dari teman-teman sekalian. Anda bisa merekam anak, merekam diri sendiri, atau merekam lagu sekeluarga.

Caranya:memakai laptop yang ada webcamnya. Gunakan headset dan putar lagu OST Fesper sambil menghidupkan webcam. Rekam wajah Anda, anak, atau sekeluarga saat menyanyikan lagu OST Fesper. Software yang digunakan untuk merekam dari webcam macam-macam. Biasanya di komputer sudah ada. Salah satunya adalah Windows Movie Maker.  Tutorial merekam webcam bisa dilihat di sini: http://www.wikihow.com/Record-from-a-Webcam

Anda juga bisa menggunakan handphone atau handycam untuk merekam.

Setelah selesai, upload video ke Youtube. Kemudian, tinggalkan pesan di bawah ini atau kirim email ke fesper.daftar@gmail.com berisi link Youtube rekaman video Anda. Dari video-video yang masuk, kami akan melakukan proses editing untuk menyatukannya menjadi video Kolaborasi FESPER 2015.

Yuk ikutan ya...! Jadikan kesempatan ini sebagai pengalaman baru dan seru untuk anak-anak. Supaya bisa cepat dieksekusi dan dijadikan video, kami tunggu sampai 27 Juli ya...

Sunday, May 24, 2015

Petualangan di FESPER 2014

Stasiun Senen. Kamis (27/3), 18.05. Kami baru beranjak turun dari taksi. Enam ransel sudah diturunkan. Taksi pun beranjak meninggalkan kami ketika tiba-tiba kami tersentak mendengar teriakan Lala,”Sepatu Duta lepas satu! Kejar taksinya!”
Yudhis langsung terbirit-birit berlari mengejar taksi. Aku sendiri terpaku karena tidak ingat taksi mana yang kami naiki tadi. Banyak taksi yang melintas dan menurun-naikkan penumpang. Sambil terbengong, aku melihat Duta hanya memakai satu sepatu. Kelihatannya sepatunya lepas saat dia tidur di pangkuanku di dalam taksi.
Tak lama, Yudhis kembali tanpa hasil. “Taksinya nggak kekejar”. Dengan panik, Lala kemudian melesat pergi mencari sepatu pengganti untuk Duta. Cukup lama juga Lala menghilang entah ke mana, sementara kami mulai berjumpa dengan teman-teman Jabodetabek plus yang mau berangkat bersama-sama ke Salatiga.
Setengah jam kemudian Lala muncul dengan nafas terengah-engah. “Aku dapat sepatu Duta!” katanya dengan bahagia di antara wajah lelahnya. “Aku lari menyeberang ke pertokoan Senen. Semua toko sudah pada tutup. Untunglah satu-satunya toko yang hampir tutup ada sepatu di display yang ukurannya persis sepatu Duta. Jadi ini benar-benar keberuntungan!”
Hilangnya sepatu Duta di stasiun Senen hanyalah salah satu “drama” yang mewarnai proses perjalanan kami menghadiri FESPER. Banyak drama-drama lain, termasuk petir yang menyambar rumah dan mengakibatkan kerusakan beberapa alat elektronik serta mematikan jaringan Internet kami. Aku sendiri berangkat dalam kondisi agak demam.

(c) Pras Sarp

***
Tapi lupakan dan tutup dulu semua masalah karena setiap momen harus dinikmati dan disyukuri. Begitu nasihat yang sering kuterima. Sekarang waktunya menikmati perjalanan menuju FESPER bersama sekitar 81 orang dari Jabodetabek plus. Jumlah itu sama artinya dengan rombongan satu gerbong lebih sedikit. O ya, rombongan ini disebut Jabodetabek plus karena ada teman-teman Cilegon, Bukittinggi, dan Bangka-Belitung yang ikut bersama rombongan.
Terima kasih kepada Mella Fitriansyah yang sudah mengkoordinir keberangkatan menggunakan kereta Senja Utama jurusan Semarang hingga Salatiga. Terlihat repotnya membagikan tiket dan berhubungan dengan petugas KA karena adanya perubahan-perubahan nama di menit-menit terakhir.
Pukul 19.30, semua anggota rombongan sudah berada di dalam kereta. Sementara para orangtua mulai duduk tenang, anak-anak mulai sibuk berlarian dan bermain bersama. Suasana betul- betul heboh. Apalagi setelah ada sesi latihan angklung bersama di dalam gerbong untuk acara perkenalan kreatif dan api unggun di FESPER. Suasana makin heboh..!
Kehebohan ternyata tak pernah berhenti sepanjang perjalanan kereta menuju Semarang. Anak-anak melepaskan kain menutup sandaran dan menggunakannya sebagai alas tidur di bawah. Mereka juga tertawa-tawa sambil bermain kartu. Sampai di Semarang sekitar pukul 2.30 dini hari, anak-anak praktis tidak tidur sama sekali di kereta!
Fesper02a
(c) Pras Sarp
Nah, di stasiun ini banyak hal tak kalah seru terjadi. Mella mendapat kabar mendadak dari kendaraan yang akan digunakan dari Semarang menuju Salatiga bahwa mereka baru akan menjemput pukul 06.30. Wah, itu berarti ada waktu sekitar 4 jam untuk menunggu dengan rombongan berisi bayi, anak, kakek-nenek yang pasti kelelahan. Aku sempat bingung juga karena tak tahu medan di Semarang. Ada usulan untuk menunggu di masjid raya, tapi untuk menuju ke sana harus naik taksi dulu.
Kalau sudah begini, fleksibilitas dan komunikasi memang menjadi faktor yang sangat penting. Ketika kondisi ini dibuka kepada seluruh rombongan, ternyata semua memutuskan bertahan dan menunggu di stasiun. Untunglah, atas kebaikan hati bu Ari seluruh rombongan mendapatkan sarapan gratis dan teh hangat di stasiun yang dikirim oleh keluarga bu Ari di Semarang.
Bagaimana anak-anak? Ternyata mereka tetap bersemangat, seolah tak ada habis energinya. Mereka bermain kartu, berkejar-kejaran, dan berlarian di stasiun.
***
Fesper03a
(c) Pras Sarp
Saat fajar menyingsing. Rupanya rombongan dari Jakarta sejumlah 80-an orang itu betul-betul memenuhi ruang tunggu stasiun. Padahal, penumpang yang akan bepergian dari Semarang menggunakan kereta pagi sudah mulai berdatangan. Walhasil, kami yang istirahat sambil tiduran di kursi diminta bangun oleh satpam stasiun. Bahkan, menjelang pukul 06.30, kami diminta untuk meninggalkan stasiun. Padahal bus belum datang!
Bagaimana ini?
Jadilah, pelan-pelan kami bersiap keluar dari ruang tunggu stasiun Tawang Semarang. Lalu, berfoto-fotolah kami di halaman parkir. Dan… ternyata itu waktu yang tepat karena kendaraan yang mengantarkan ke Salatiga sudah datang. Eh, tapi kendaraan tak sesuai dengan rencana. Adaptasi baru pun dilakukan karena 5 Elf yang direncanakan ternyata diganti 3 Elf dan 1 bus kecil.
Untunglah semua peserta lapang hatinya dan langsung menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Walaupun bukan koordinator perjalanan, rasanya kami ikut bersyukur melihat proses pengaturan yang berlangsung relatif mulus, tanpa drama-drama heboh akibat dinamika yang terjadi secara mendadak.
Kepada anak-anak, kami pun sudah mengingatkan sebelum berangkat bahwa perjalanan FESPER adalah petualangan.  Artinya, perjalanan dan acara-acara bisa jadi tak sesuai dengan yang direncanakan. Pasti ada perubahan-perubahan mendadak, pasti ada kejadian-kejadian yang tak mengenakkan. Semuanya harus dilewati dengan lapang dan dinikmati tanpa perlu mengomel yang justru membuat hati bertambah sempit.
***
Fesper04a
(c) Pras Sarp
Tapi kelelahan perjalanan itu segera terbayar sesampai di lokasi acara, Perkemahan Remaja Salib Putih Salatiga. Udara sejuk langsung menyegarkan hati dan kepala. Areal kegiatan yang luas langsung dijelajahi oleh anak-anak. Dan tentu saja sambutan ramah dari mbak Septi, mas Dodik, dan tim volunteer Salatiga yang menghangatkan hati.

Sumber: RumahInspirasi

Membuka Tabungan FESPER

Hari ini (2/1) Yudhis dan Tata membuka tabungan FESPER mereka. Tabungan ini dibuka karena Festival Pendidikan Rumah (FESPER) 2014 sudah semakin dekat. Jadi kami mulai berhitung biaya dan berapa kekurangan yang harus disiapkan menuju FESPER 2014 yang akan diselenggarakan tanggal 28-30 Maret 2014 di Salatiga.
Bagi yang belum tahun, FESPER yang kepanjangannya Festival Pendidikan Rumah adalah ajang tahunan keluarga praktisi pendidikan rumah. Kegiatannya adalah kumpul dan berkegiatan bersama selama beberapa hari. Fesper pertama diselenggarakan tahun 2013 di Yogyakarta dan tahun 2014 ini merupakan ajang FESPER kedua.
FESPER adalah acara tahunan yang sedang bersama-sama dirintis untuk menjadi sarana berkumpul, berjejaring, dan sharing bersama. Acara terinspirasi dari HESFES (Home Education Festival) di Inggris  dan bersifat non-komersial. Melalui acara ini, mudah-mudahan anak-anak dan keluarga bisa menjalin persahabatan, membangun kenangan pertemanan yang indah, dan berkolaborasi dalam kegiatan-kegiatan yang mereka inisiatifkan.

***
Sejak mengikuti FESPER 2013 tahun lalu di Yogyakarta, Yudhis dan Tata selalu tak sabar menanti FESPER berikutnya. Mereka sangat ingin bertemu teman-temannya dari berbagai kota dan melakukan kegiatan bersama.
Untuk menyiapkan FESPER tahun 2014, kami membuat komitmen untuk menabung karena biaya untuk FESPER memang tidak murah. Walaupun bersifat non-komersial, seluruh biaya mulai sewa tempat, tenda, makan, peralatan kegiatan harus dipikul bersama.
Nah, supaya bebannya ringan, kami mengajari mengumpulkan uang sendiri untuk kesertaannya. Mereka harus membayar sendiri biaya perjalanan Jakarta-Salatiga dan biaya FESPER. Caranya, Yudhis dan Tata menggunakan kotak tabungan yang mereka miliki dan meminta kepada kami uang Rp 2 ribu setiap hari. Kalau mereka lupa, maka mereka tak akan mendapat uang tabungan itu.
Selain uang harian dari kami, ternyata Yudhis dan Tata berinisiatif menyimpan uang-uang apapun yang mereka dapatkan ke dalam tabungan FESPER-nya, mulai angpao lebaran, hadiah ulang tahun, dan sebagainya. Alhasil, hari ini mereka surprise karena jumlah uang yang terkumpul sudah cukup banyak. Yudhis berhasil mengumpulkan Rp 910 ribu dan Tata mengumpulkan Rp 920 ribu.
Program menabung untuk FESPER ini masih akan kami lanjutkan supaya perjalanan nanti lebih longgar dan ada tabungan kalau mereka ingin membeli sesuatu sepanjang acara dan perjalanan.
FESPER 2013
FESPER 2013
FESPER 2013
FESPER 2013

***
Sumber: RumahInspirasi

Membangun Jejaring Keluarga

Salah satu kebutuhan yang sekaligus menjadi tiang kekuatan dalam homeschooling adalah jejaring keluarga praktisi homeschooling/home education. Jejaring keluarga menjadi pelumas dalam pelaksanaan homeschooling, menjadi sarana yang efektif untuk curhat dan berbagi solusi, dan tentu saja menjadi tempat mencari inspirasi berbagai aspek kehidupan.
Dalam keseharian, jejaring keluarga itu biasanya dibangun melalui persahabatan 2-3 keluarga, kencan keluarga, atau dalam bentuk komunitas homeschooling. Komunitas homeschooling yang dimaksud di sini bukan sebuah lembaga bisnis, tetapi kumpulan keluarga-keluarga homeschooling yang melakukan kegiatan bersama.
Temu raya homeschooling seperti FESPER 2013 di Wonogondang, Yogyakarta, kemarin adalah seperti komunitas homeschooling dalam skala yang lebih besar. Bentuknya informal. Dikemas dalam acara kemah keluarga, acara FESPER 2013 betul-betul menyenangkan dan sangat berharga untuk terus dilanjutkan.
Fesper2
***
Jumat (5/4/2013) siap, kami berangkat menuju Wonogondang Camp diiringi hujan yang lumayan deras. Kami berangkat dari Griya Aissa, vila keluarga mbak Ully, yang menjadi tempat kami bermalam.
Kami dijemput mas Yanuar Nugroho yang hari ini kembali datang ke Griya Aissa setelah semalam datang sekeluarga bersama mbak Ira dan mengobrol hingga larut malam. Semalam juga ada mas Polo dan mas Koko berkunjung ke Griya Aissa dan ikut menghangatkan suasana vila yang dingin di Kaliurang km 20.
“Momen langka nih, kita disopiri pejabat yang menjadi pengawas Menteri,” kami mencandai mas Yanuar yang secara sengaja mengambil cuti agar bisa menghadiri FESPER 2013 dan menyediakan diri menjadi sopir. Mas Yanuar Nugroho adalah Profesor di Universitas Manchester, Inggris, yang sedang pulang ke Indonesia karena sedang “dipinjam” pemerintah RI untuk membantu mengawasi kinerja kementrian melalui UKP4 ( Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan).
Kami sempat khawatir dengan curah hujan yang tinggi saat itu. Tapi ketika tiba di Wonogondang Camp, Cangkringan, Sleman, yang terletak di lereng Gunung Merapi, hujan sudah berhenti. Tapi suasana basah masih sangat terasa. Beberapa tenda terlihat sedang diperbaiki.
Udara segar nan sejuk langsung menyeruak begitu kami keluar dari mobil. Tata mengambil undian lokasi tenda. Barang-barang diturunkan dan diatur. Dan anak-anak langsung berhamburan bermain bersama teman-temannya.
Fesper4Tata langsung bergabung bersama Aruna dan Lala (Yogyakarta). Grup para gadis ini kemudian bertambah dengan Ara, Nabila (Salatiga) serta Taqiya dan Shafira (Semarang).
Yudhis pun perlahan-perlahan mulai menemukan temannya. Ada Elan (Salatiga), Hamzah dan Faiz (Semarang),  (Tegal), Ceca (Jakarta) dan lain-lainnya.
Begitu menemukan teman, anak-anak langsung menghilang dari kami dan sibuk bermain sendiri. Tak kalah, Duta pun langsung menghilang bersama teman-temannya: Ali, Sabil, Agil, Nara, dan lain-lain. Mereka seperti tak mau kalah dengan kakak-kakaknya.
Acara berjejaring dan mengobrol informal mewarnai seluruh acara FESPER 2013 yang berlangsung 3 hari 2 malam ini. Obrolan tak mengenal tempat dan waktu, bisa berlangsung di depan tenda, di lapangan, di tempat makan, di jalan, di ruang pertemuan, bahkan saat menunggu kamar mandi. Tak puas mengobrol di sore hari, obrolan bisa diteruskan hingga larut malam tanpa hambatan.
***
Banyak acara yang sudah disiapkan teman-teman panitia FESPER 2013 untuk mengakrabkan anak-anak dan keluarga peserta kemah keluarga ini.
Malam pertama ada perkenalan setiap keluarga. Hari kedua di pagi hari ada senam pagi bersama. Selain itu ada permainan dinamika kelompok yang memecah para keluarga menjadi kelompok-kelompok baru yang saling berlomba. Suasana riuh rendah dengan tawa dan saling-ledek. Canda mas Dodik, mas Faizal Kamal, mas Ichal, mas Ari, dan lain-lain membuat suasana sepanjang kemah ini menjadi hangat dan ceria.


Bukan hanya acara bersenang-senang, FESPER 2013 juga diisi kegiatan workshop, sharing, sarasehan, diskusi antar-para orangtua. Di hari pertama, ada mas Yanuar Nugroho yang mengajak refleksi tentang kehidupan yang peduli dengan sekitar, juga sharing dan bercerita tentang HESFES (Home Education Festival) di Inggris yang pernah diikutinya.
Di hari kedua, kami bersama mbak Septi & mas Dodik berbagi cerita mengenai pengalaman kami menjalani homeschooling. Dan di hari ketiga, ada mbak Ellen Kristi yang berbagi pencerahan mengenai Charlotte Mason.
Sementara orangtua sharing dan berdiskusi, anak-anak pun sibuk dengan kegiatan mereka sendiri. Ada Workshop membuat kamera lubang jarum, trekking mengelilingi bumi perkemahan, dolanan anak balita seperti bermain bola warna, melukis gerabah, serta aneka kegiatan bersama Animal Friends Yogya.
Fesper1
O iya, tak lupa ada pentas seni yang menampilkan atraksi individual, keluarga, atau kelompok. Ada anak-anak Yogya yang mementaskan drama musikal “The Very Hungry Caterpillar” yang diadaptasi dari buku. Ada sulap spontan dari keluarga mbak Mega Cita, permainan gitar Yudhis, Faiz, Elan, dan Aruna, aksi spontan keluarga mbak Septi, lagu-lagu Pelangi Nada bersama Lala, serta lantunan suara merdu mas Ichal.
***
Ini adalah menu kegiatan yang kaya gizi; soul, body, mind. Semua peserta menikmati karya yang dipersembahkan melalui kerja keras teman-teman Yogya.
Terima kasih mbak Ully, mas Seno, mbak Dian, mbak Rosi, mbak Ida, mbak Ella, panitia lain serta para volunteer yang telah membuat acara ini berjalan luar biasa.
Sudah tidak sabar rasanya menunggu FESPER 2014, 28-30 Maret 2014, di Salatiga!
Photo: (c) Ara Kusuma, Animal Friends Yogya, pribadi
Sumber: RumahInspirasi

Komunitas Hobi

Kegiatan #FESPER2015 akan melibatkan komunitas-komunitas minat seperti Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ), Ayo Dongeng Indonesia, Pengamat Burung, dan lainnya.

Melalui kegiatan bersama komunitas, anak-anak dapat belajar dan keluarga dapat memperoleh inspirasi mengenai komunitas-komunitas kegiatan yang dapat menjadi sumber kegiatan dan pengetahuan dalam pelaksanaan homeschooling.


Kegiatan anak

Banyak kegiatan anak dan keluarga yang akan diselenggarakan dalam #FESPER2015. Ada presentasi karya anak, presentasi anak, serta aneka permainan yang mengakrabkan anak-anak maupun permainan keluarga. Selain itu, ada pengamatan meteor, belajar memanah, permainan roket air, paper wing, dan sebagainya.

Melalui kegiatan #FESPER2015, diharapkan anak-anak membangun pertemanan dan persahabatan dengan sesama praktisi homeschooling lain yang akan diteruskan dan dikembangkan selama bertahun-tahun dalam proses tumbuh-kembang mereka selama menjalani homeschooling.


Latest Updates

Copyright © 2014 Festival Pendidikan Rumah